Museum Tsunami

icons8-rose-bouquet-100

Rumah Penyelamatan

Museum Tsunami Aceh dikenal dengan sebutan “Rumoh Aceh Escape Building” atau “Rumah Penyelamatan”. Julukan ini muncul karena bangunan ini dirancang sebagai tempat evakuasi darurat (escape building) jika suatu saat terjadi bencana tsunami lagi. Struktur bangunannya kokoh dan memiliki atap terbuka yang dapat menampung ribuan orang sebagai tempat perlindungan.

Museum Tsunami Aceh juga dibangun untuk mengenang dahsyatnya bencana Tsunami pada tahun 2004 sekaligus menjadi simbol kekuatan dan keteguhan masyarakat Aceh untuk bangkit kembali. Dirancang oleh arsitek terkenal Ridwan Kamil, bangunan museum ini memiliki desain yang sarat makna. Dari luar tampak seperti ombak besar yang menggulung, melambangkan kekuatan alam dan keteguhan manusia dalam menghadapinya.

Saat memasuki museum, pengunjung akan melewati lorong gelap dengan suara gemuruh air yang menggambarkan suasana mencekam saat tsunami melanda. Di dalamnya, terdapat berbagai ruang pameran yang menampilkan foto-foto dokumenter, kisah penyintas, benda-benda peninggalan, serta instalasi interaktif yang membawa pengunjung memahami betapa besar dampak bencana tersebut. Salah satu ruangan paling menggetarkan adalah Ruang Doa, tempat nama-nama korban Tsunami diukir di dinding, menciptakan suasana hening dan penuh refleksi.

Selain sebagai tempat mengenang tragedi, Museum Tsunami Aceh juga berfungsi sebagai pusat edukasi kebencanaan dan simbol perdamaian. Dengan arsitektur yang megah dan penuh filosofi, museum ini bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan semangat untuk terus bangkit dari ujian kehidupan.

icons8-rose-bouquet-100